
SAMARINDA – Untuk memperkuat peran dan kapasitas pendidik nonformal di Kalimantan Timur, Dewan Pengurus Wilayah Asosiasi Tutor Pendidikan Kesetaraan Nasional (DPW ASTINA) Kaltim menggelar kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) bertema “Wujudkan Tutor Pendidikan Kesetaraan Profesional dengan Peningkatan Kompetensi Teknis Pembelajaran Interaktif”.
Kegiatan ini dilaksanakan selama tiga hari, mulai 28 hingga 30 Mei 2025, bertempat di Hotel Ibis dan Mercure Samarinda, dan diikuti oleh 45 tutor dari Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) se-Kalimantan Timur.
Ketua DPW ASTINA Kaltim, Agus Suprianto, S.Hut, M.Si, M.Pd, menegaskan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan dalam meningkatkan kualitas tutor kesetaraan sebagai ujung tombak pendidikan nonformal, terlebih di tengah dinamika pembangunan dan bonus demografi Kaltim.

“Bimtek ini adalah buah dari kolaborasi dan kerja total para pengurus ASTINA baik di DPW maupun DPD kabupaten/kota. Kami ingin memastikan bahwa tutor kesetaraan di Kaltim benar-benar siap bersaing, apalagi dalam menyambut kehadiran IKN (Ibu Kota Nusantara, Red.),” tegas Agus Suprianto.
Materi inti dalam kegiatan ini disampaikan oleh Drs. Fauzi Eko Pranyono, M.Pd, yang mengupas strategi pemetaan Satuan Kredit Kompetensi (SKK) dan pengorganisasian pembelajaran pendidikan kesetaraan secara efektif dan sistematis.
Pembukaan Bimtek yang berlangsung di Meeting Room Emerald 1 dan 2 Hotel Mercure turut dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, termasuk Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bontang, Saparuddin, S.H., M.Pd, mewakili Disdikbud kabupaten/kota se-Kaltim, serta Ketua Dewan Pembina DPW ASTINA Kaltim, Drs. Gatot Sari Irianto, M.Pd. Hadir pula Purwaningsih Larasanti, S.P., M.Pd dari Balai Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Provinsi Kalimantan Timur.
“Kegiatan ini sudah rutin sejak 2022 dan tahun ini merupakan pelaksanaan keempat, serta yang kedua kalinya digelar di Samarinda,” jelas Ketua Panitia, Eryka Oktaviani, S.Hut., M.Pd.
“Peserta mendaftar secara mandiri, baik melalui dana swadaya maupun BOP dari masing-masing PKBM dan SKB,” tambahnya.
Peserta bimtek berasal dari berbagai wilayah, di antaranya Kota Bontang, Balikpapan, Samarinda, serta Kabupaten Kutai Timur, Penajam Paser Utara (PPU), dan Paser. Sementara itu, Kutai Barat, Mahakam Ulu, dan Berau belum dapat berpartisipasi karena jadwal yang bersamaan.
Ketua Dewan Pembina DPW ASTINA, Gatot Sari Irianto, menyampaikan apresiasi atas terobosan program dan inovasi yang dilakukan selama kepengurusan ASTINA Kaltim periode 2021–2026. Ia juga menekankan pentingnya dukungan dari seluruh pemangku kepentingan, termasuk dinas pendidikan kabupaten/kota dan Balai GTK, untuk terus mendorong profesionalitas tutor pendidikan kesetaraan.
“ASTINA telah menjadi contoh konsistensi organisasi yang bergerak membangun kualitas SDM secara konkret. Ini perlu dijaga dan ditingkatkan,” ujarnya.
Sementara itu, Plt Kadisdikbud Kota Bontang, Saparuddin, juga menyampaikan apresiasinya dan menyebutkan bahwa pemerintah daerah mendukung penuh segala bentuk peningkatan kompetensi bagi tenaga pendidik nonformal.
“Kami berterima kasih atas komitmen ASTINA. Pendidikan nonformal tak bisa dipandang sebelah mata. Justru di sinilah peluang-peluang pembelajaran kedua dan penguatan literasi masyarakat berada,” ucapnya.
Kegiatan ini ditutup dengan harapan besar agar hasil bimtek bisa langsung diterapkan oleh para tutor dalam kegiatan belajar mengajar, demi menciptakan generasi pembelajar yang adaptif dan berkualitas. (MK)